Pada bulan April tepatnya tanggal 21, lahirlah seorang tokoh pelopor emansipasi wanita. Dia adalah putri seorang bupati di Jepara. Dialah R.A. Kartini. Beruntung bagi kartini, karena ia lahir di kalangan ningrat, sehingga ia dapat menikmati bangku sekolah, meskipun hanya sampai jenjang sekolah dasar. Saat itu seorang perempuan, walaupun dari kalangan ningrat, tetap harus mengikuti adat yang berlaku.
Seorang perempuan akan dianggap melanggar norma atau adat jika ia tidak segera menikah.
Kartini adalah salah satu perempuan yang dianggap melanggar norma dan adat pada saat itu,karena keinginanya yang keras untuk melanjutkan sekolah. Namun ayahandanya selalu marah ketika Kartini muda menyampaikan keinginanya. Pada usia 12 tahun kartini mendapatkan Beasiswa dari pemerintah Belanda, namun kembali ayahandanya menolak dan ia justru dipaksa menikah dengan seorang bupati dari Rembang.
Kartini tidak putus asa. Ia tetap berniat menuntut ilmu. Atas ijin suaminya, akhirnya kartini berhasil mendirikan sekolah.kemudian melahirkan seorang putra yaitu Raden Mas Susalit. Namun sayang di usia yang sangat muda yaitu 25 tahun, Kartini meninggal dunia.
Cita-cita dan keingnanya kemudian menginspirasi kaum wanita pada saat ini.
Inspirasi Kartini ternyata juga menyentuh ibu-ibu di RT 58, Sedayu Permai. Banyak dari mereka yang kini telah menikmati perjuangan R.A Kartini. Itu terbukti dengan beragam profesi yang kini ditekuni oleh para ibu di RT 58 ini. Untuk itu, guna mengenang jasa R.A Kartini, Ibu-ibu di RT 58 akan mengadakan berbagai even.
even-even tersebut adalah:
- Pelaksanaan Pap Smear dan Penyuluhan Bahaya Kanker Serviks. Bekerjasama dengan Laboratorium Klinik Pramita Yogyakarta. Acara ini bertujuan untuk pencegahan dan pendeteksian secara dini terhadap kanker serviks. Acara ini akan diadakan hari Sabtu 6 April 2013 dari pukul 13.30 - 17.00 wib, bertempat di Rumah Cerdas C67.
- Kegiatan donor darah. kegiatan ini bertujuan untuk menyumbangkan darah bagi mereka yang membutuhkan. bekerjasama dengan PMI cabang Bantul. untuk hari dan waktunya menyusul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar