Selasa, 29 Oktober 2013

Memaknai Hari Pahlawan dengan Semangat Perubahan

Tanggal 10 November, 67 tahun silam, di Surabaya jawa timur telah terjadi sebuah pertempuran besar antara pejuang  Indonesia melawan kolonialisme. Itu adalah pertempuran berat, yang terjadi setelah proklamasi kemerdekaan.
Sutomo atau yang lebih kita kenal Bung Tomo adalah adalah salah satu pejuang yang memiliki peran dalam membangkitkan semangat rakyat Indonesia. Inilah Rekaman Pidato Bung TomoUntuk Mengobarkan semangat kepada rakyat Indonesia.
Pertempuran tersebut telah memakan banyak nyawa para pejuang bangsa. Bukan hanya para pejuang, tapi warga sipil pun banyak yang jadi korban. Karena itulah pada tanggal 10 November ditetapkan sebagai hari pahlawan
Kita yang hidup di zaman modern ini, harusnya berterimakasih dan bersyukur. Karena para pendahulu kita, telah mati-matian memperjuangkan tanah air kita dari kaum penjajah. Dan sudah sepantasnya kita meneruskan perjuangan mereka dengan mempertahankan tanah air dari belenggu-belenggu penjajahan. Semangat perjuangan dan pantang menyerah harus tetap kita korbankan di dalam dada. Karena masa depan bangsa terletak ditangan kita semua.
Mungkin saat ini kita sudah merasa merdeka. Negara kita sudah tidak dijajah oleh bangsa lain. Tapi tragisnya, bangsa kita saat ini telah dijajah oleh oknum-oknum anak bangsa yang tidak bertanggung jawab. Mereka mengambil hak-hak masyarakat kecil hanya untuk kepentingan pribadi. Sebenarnya orang-orang seperti itu tidak ada bedanya dengan penjajah. Mereka telah menggerogoti sistem pertahanan bangsa, dengan cara melumpuhkan perekonomian bangsa. Justru ini lebih mengkhawatirkan. Perang nyata memang sudah berakhir tapi perang moral dan merosotnya ideologi belum berakhir. Inilah yang harus kita perjuangkan bersama.
Sekarang muncul sebuah pertanyaan bagaimana kita memaknai hari pahlawan ini?
Hal yang paling baik kita lakukan adalah melakukan perbaikan diri. Jika masing-masing dari kita sadar, bahwa kita punya tanggung jawab besar untuk bangsa, maka kita harus memulainya dari diri sendiri lebih dulu.
Untuk meneruskan perjuangan tidak harus selalu dilakukan dengan peperangan fisik. Ini sudah tidak zamannya lagi. Masih banyak hal-hal yang lebih penting dari itu semua. Seperti perjuangan melawan kebodohan, kemiskinan, merosotnya moral dan lain-lain. Ini jauh lebih penting. Selain memperbaiki diri, kita juga harus mewariskan hal-hal positif kepada anak-anak cucu kita kelak. Dengan cara memberikan teladan yang baik.
Sejarah telah memberikan pelajaran banyak kepada kita. Tapi sepertinya kita lupa pada itu semua. Dulu para pejuang rela berkorban harta, nyawa dan semua hal hanya untuk mempertahankan ibu pertiwi. Tapi sekarang, sepertinya banyak dari kita yang enggan untuk melakukan itu. Bahkan banyak diantara orang-orang yang dipercaya memikul tanggung jawab malah dengan sengaja mengambil keuntungan hanya untuk menumpuk kekayaan pribadi. Alih-alih mereka peduli dengan rakyat, tapi sebenarnya merekalah penjajah yang telah membuat rakyat sengsara.
Apa yang terjadi dengan bangsa ini, bukanlah tanggung jawab kepala negara saja. Tapi kita semua sebagai warga masyarakat Indonesia, punya andil untuk membuat negara ini lebih baik lagi di masa datang.  Mari bersama-sama kita maknai hari pahlawan  dengan menyalakan semangat perubahan.  untuk terus belajar dan mengembangkan diri menjadi pribadi yang unggul dan berbudi.
Itu memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Selama ada keyakinan, kemauan untuk berubah, melakukan tindakan nyata. Maka apa yang menjadi harapan para pejuang bangsa akan terwujud.
Peringatan 10 november akan menjadi pendongkrak semangat jika itu dilakukan dengan semangat perubahan. Sebaliknya peringatan 10 november tidak akan berarti apa-apa, jika itu hanya dilakukan untuk rutinitas atau seremonial.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer